Senin, 30 Juli 2012

Di Balik Indahnya Pulau Lengkuas

Komhukum (Belitung) - Lengkuas selalu terkenal sebagai salah satu bumbu dapur yang sering dipakai oleh ibu rumah tangga dalam memasak.

Bagaimana kalo ternyata ada salah satu pulau di Indonesia yang bernama pulau lengkuas.
Aneh bukan? Mungkin anda akan terperangah heran dibuatnya, namun begitulah adanya.

Bila ada sebuah lokasi yang tidak boleh anda lewatkan ketika berkunjung ke Belitung, itu adalah Pulau Lengkuas.

Pulau lengkuas ini terletak di barat laut pulau Belitung atau apabila anda menghadap kearah utara dari pantai Tanjung Kelayang, letaknya diarah jam sepuluh, sekitar 300 derajat barat laut.

Untuk mencapai pulau Lengkuas ini, bisa melalui desa Tanjung Kelayang maupun desa Tanjung Binga. Bila anda memilih desa Tanjung Kelayang sebagai awal perjalanan, maka anda bisa mampir ke pulau Pasir, pulau Babi, pulau Burung, dan pulau Kelayang terlebih dahulu sebelum akhirnya ke pulau Lengkuas.

Namun, bila anda mengambil rute Tanjung Binga maka anda bisa mampir ke pulau Litung dan pulau Semaju, sebelum akhirnya menuju pulau Lengkuas. Kurang lebih luas total dari Pulau Lengkuas adalah 1 Ha. Disekitar pulau banyak ditemukan pulau batu granit yang dapat dicapai dengan berjalan kaki melintasi laut dangkal yang kedalamannya kurang lebih 1,2 M.
 
 
Batu-batu granit di sekitar pulau Lengkuas
 
Dan, batu-batu granit tersebut memiliki bentuk yang unik berbeda dengan tempat yang lain dengan kombinasi pasir putih dan pohon. Memiliki air laut yang bening dan anda bisa melihat ikan-ikan yang berenang didalamnya. Tempat ini sangat bagus untuk melakukan penyelaman.

Pulau yang masih berada dalam kecamatan Sijuk ini sejatinya adalah ikon pulau Belitung yang terkenal dengan negeri Laskar Pelangi-nya. Ada beberapa aktifitas yang dapat dilakukan di pulau lengkuas ini diantaranya yaitu, snorkeling, memancing, mengelilingi pulau, naik ke mercusuar, dan berfoto ria. Sunset dan sunrise pun bisa anda nikmati dari pulau ini, karena letaknya yang memang sedikit keluar, kearah laut Cina Selatan.

Sehingga sunset dan sunrise tidak terhalangi oleh pulau-pulau lainnya. Di pulau Lengkuas inilah berdiri sebuah mercusuar yang menjadi ikon pulau Belitung. Mercusuar ini merupakan produk pabrikan Chance Brothers & Co yang terletak dekat kota Birmingham. Walaupun berkarat disana-sini, mercusuar yang dibuat pada tahun 1882 ini masih berdiri dengan kokohnya.
 
Sebuah mercusuar di pulau Lengkuas yang menjadi ikon pulau Belitung
 
Untuk naik ke bagian atas mercusuar dibutuhkan waktu sekitar 30 menit. Dan pada bagian teratas mercusuar ini terdapat lampu suar yang beroperasi mulai pukul 17.00 sore hingga pukul 06.00 pagi. Posisi jendela pandang tiap lantainya berselang-seling. Misal, lantai 1 jendelanya menghadap ke arah timur dan utara, lantai 2 jendelanya menghadap ke barat dan selatan. Dan pada lantai 3, jendelanya kembali menghadap kearah timur dan utara, begitu seterusnya.
 
Ruangan mercusuar di pulau Lengkuas
 
Pantai di Pulau Lengkuas yang memiliki pasir halus putih bersih juga sangat indah. Di perairan sekitar pulau ini pengunjung dapat berenang dan melakukan snorkeling. Air yang bersih dan jernih sangat cocok snorkeling. Di berbagai sudut terdapat tumpukan batu granit besar.

Saat yang paling tepat untuk berkunjung ke Pulau Lengkuas adalah di pagi hari menjelang siang, terutama pada akhir pekan atau hari libur. Di pagi hari pulau masih sepi sehingga anda dapat menikmati suasana yang tenang dan cuaca yang cenderung lebih bersahabat. Menjelang siang akan banyak rombongan datang untuk berpiknik di pulau ini.

Tidak jauh dari Pulau Lengkuas, terdapat sebuah pulau lain yang lebih kecil, yaitu Pulau Burung. Pulau ini dinamai demikian karena ada sebuah batu granit raksasa yang berbentuk seperti kepala burung. Biasanya, pulau ini menjadi perhentian berikutnya setelah puas menikmati pulau Lengkuas.

Satu lagi, di pulau Lengkuas ini, anda juga bisa bermalam dipinggir pantai dengan mendirikan tenda sambil memanggang ikan dan memandang bintang-bintang dilangit, sungguh sebuah perjalanan yang sempurna dan menarik, bukan? (K-4/Komhukum)
 
Sumber: KOMHUKUM.COM 

0 komentar:

Posting Komentar