Personel militer dan agen Dinas Rahasia AS membawa sebanyak 21 perempuan ke hotel mereka di Kolombia dalam peristiwa pekan lalu, yang melibatkan dugaan tindakan tak layak dengan wanita tuna susila.
"Ada 21 agen yang terlibat. Dua-puluh atau 21 perempuan asing dibawa ke hotel, tapi anggota Marinir diduga terlibat dengan yang lain," kata Senator Susan Collins dari Maine, Selasa (17/04). Ia mendapat penjelasan dari Direktur Dinas Rahasia Mark Sullivan, demikian isi surel kepada Reuters.
"Direktur Sullivan sangat terkejut oleh tindakan agen tersebut dan mendorong penyelidikan internal," kata Collins, anggota senior Republik di Komite Keamanan Dalam Negeri Senat. "Ia memerintahkan semua agen segera kembali ke Washington, dan semuanya telah diwawancarai." Perincian lebih lanjut yang menodai perjalanan akhir pekan Presiden Barack Obama ke Pertemuan Puncak Amerika di Cartagena, Kolombia, mencuat pada Selasa.
Juru bicara Korps Marinir mengatakan dua pemegang anjing pelacak Marinir yang ditugasi mendukung Dinas Rahasia sedang diperiksa guna menetapkan apakah mereka terlibat dalam membujuk perempuan tuna susila.
Juru bicara itu, Kapten Kevin Schultz, mengatakan personel Marinir itu bertugas sebagai anggota tim pendahulu dan tak terlibat kontak langsung dengan Obama.
Dinas Rahasia telah mencabut izin keamanan tinggi bagi 11 agennya dan menempatkan mereka dalam posisi cuti administratif akibat peristiwa tersebut.
Agen itu membawa wanita tuna susila ke hotel mereka di pantai Cartagena, sebelum Obama tiba untuk menghadiri pertemuan puncak tersebut, kata satu sumber politik setempat. Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters yang dipantau di Jakarta, Rabu (18/04) lebih dari 10 anggota dinas rahasia militer juga mungkin telah terlibat.
"Presiden percaya pada Direktur Sullivan," kata juru bicara Obama, Jay Carney. "Direktur (Sullivan) bertindak cepat dalam menanggapi kejadian ini dan sedang mengawasi penyelidikan." Seorang lagi anggota parlemen yang berbicara dengan Sullivan, Peter King, mengatakan para penyelidik di Kolombia bagi Dinas Rahasia sedang mewawancarai semua perempuan yang terlibat. Mereka telah meninggalkan pengenal di meja depan hotel, kata King kepada Reuters.
"Sejauh ini tak ada keterangan bahwa ada di antara mereka terlibat dengan kelompok narkotika-teroris atau kejahatan terorganisasikan. Juga tak ada petunjuk bahwa semua perempuan tersebut sedang mencari lelaki," katanya. Ia menanggapi keprihatinan bahwa para agen tersebut mungkin telah dijebak oleh seseorang dengan maksud yang merugikan mereka.
King mengatakan ia mengerti bahwa masing-masing dari ke-11 agen itu membawa seorang perempuan ke kamarnya. "Sejumlah (agen tersebut) mengatakan mereka tak menganggap perempuan itu sebagai pelacur," katanya.
Saat menanggapi keprihatinan mengenai keamanan, King mengatakan ia telah diberi tahu bahwa tak ada jadwal perjalanan Obama ke Kolombia di kamar para agen tersebut.
King, anggota partai Republik yang memimpin Komite Keamanan Dalam Negeri DPR, mengatakan ia belum memutuskan apakah akan menggelar dengar pendapat mengenai peristiwa itu. Ia menyatakan ia belum pernah melihat tindakan semacam itu sebelumnya oleh agen Dinas Rahasia.
"Ada 21 agen yang terlibat. Dua-puluh atau 21 perempuan asing dibawa ke hotel, tapi anggota Marinir diduga terlibat dengan yang lain," kata Senator Susan Collins dari Maine, Selasa (17/04). Ia mendapat penjelasan dari Direktur Dinas Rahasia Mark Sullivan, demikian isi surel kepada Reuters.
"Direktur Sullivan sangat terkejut oleh tindakan agen tersebut dan mendorong penyelidikan internal," kata Collins, anggota senior Republik di Komite Keamanan Dalam Negeri Senat. "Ia memerintahkan semua agen segera kembali ke Washington, dan semuanya telah diwawancarai." Perincian lebih lanjut yang menodai perjalanan akhir pekan Presiden Barack Obama ke Pertemuan Puncak Amerika di Cartagena, Kolombia, mencuat pada Selasa.
Juru bicara Korps Marinir mengatakan dua pemegang anjing pelacak Marinir yang ditugasi mendukung Dinas Rahasia sedang diperiksa guna menetapkan apakah mereka terlibat dalam membujuk perempuan tuna susila.
Juru bicara itu, Kapten Kevin Schultz, mengatakan personel Marinir itu bertugas sebagai anggota tim pendahulu dan tak terlibat kontak langsung dengan Obama.
Dinas Rahasia telah mencabut izin keamanan tinggi bagi 11 agennya dan menempatkan mereka dalam posisi cuti administratif akibat peristiwa tersebut.
Agen itu membawa wanita tuna susila ke hotel mereka di pantai Cartagena, sebelum Obama tiba untuk menghadiri pertemuan puncak tersebut, kata satu sumber politik setempat. Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters yang dipantau di Jakarta, Rabu (18/04) lebih dari 10 anggota dinas rahasia militer juga mungkin telah terlibat.
"Presiden percaya pada Direktur Sullivan," kata juru bicara Obama, Jay Carney. "Direktur (Sullivan) bertindak cepat dalam menanggapi kejadian ini dan sedang mengawasi penyelidikan." Seorang lagi anggota parlemen yang berbicara dengan Sullivan, Peter King, mengatakan para penyelidik di Kolombia bagi Dinas Rahasia sedang mewawancarai semua perempuan yang terlibat. Mereka telah meninggalkan pengenal di meja depan hotel, kata King kepada Reuters.
"Sejauh ini tak ada keterangan bahwa ada di antara mereka terlibat dengan kelompok narkotika-teroris atau kejahatan terorganisasikan. Juga tak ada petunjuk bahwa semua perempuan tersebut sedang mencari lelaki," katanya. Ia menanggapi keprihatinan bahwa para agen tersebut mungkin telah dijebak oleh seseorang dengan maksud yang merugikan mereka.
King mengatakan ia mengerti bahwa masing-masing dari ke-11 agen itu membawa seorang perempuan ke kamarnya. "Sejumlah (agen tersebut) mengatakan mereka tak menganggap perempuan itu sebagai pelacur," katanya.
Saat menanggapi keprihatinan mengenai keamanan, King mengatakan ia telah diberi tahu bahwa tak ada jadwal perjalanan Obama ke Kolombia di kamar para agen tersebut.
King, anggota partai Republik yang memimpin Komite Keamanan Dalam Negeri DPR, mengatakan ia belum memutuskan apakah akan menggelar dengar pendapat mengenai peristiwa itu. Ia menyatakan ia belum pernah melihat tindakan semacam itu sebelumnya oleh agen Dinas Rahasia.
0 komentar:
Posting Komentar