Selamat datang di Pulau Rote. Kepulauan seluas sekitar 1.200 Km persegi ini terletak di sisi paling selatan dari NKRI. Termasuk dalam wilayah administratif provinsi Nusa Tenggara Timur, Pulau Rote berstatus sebagai kabupaten dengan nama Kabupaten Rote Ndao.
Terdiri atas 96 pulau (hanya 6 pulau yang berpenghuni), pulau tropis ini mempunyai iklim kering yang senantiasa dipengaruhi angin muson dan musim hujan yang pendek. Kontur tanahnya yang berupa lembah dan perbukitan disertai garis pantai yang indah membuat pulau ini ramai dikunjungi oleh wisatawan yang berkonsep adventure.
Menuju Pulau Rote pun juga perlu perhitungan matang, khususnya melalui transportasi udara karena hanya disinggahi 1 kali penerbangan perintis setiap minggunya. Cara termudah adalah menggunakan kapal feri yang setiap hari beroperasi dari pelabuhan Tenau (Kupang) selama 4 jam pelayaran. Sesaat setelah anda menjejakkan kaki di pelabuhan Ba’a (pelabuhan utama di pulau Rote), udara panas khas wilayah Indonesia Timur akan menyambut anda.
Kapal feri dari Tenau yang akan merapat di pelabuhan Ba"a
Lelahnya anda selama 4 jam berlayar akan terbayarkan dengan pemandangan berupa pantai dengan air laut yang bersih dan hamparan perkebunan lontar di sekujur pulau. Bicara tentang pohon lontar berarti kita bicara tentang sumber penghidupan masyarakat Pulau Rote. Bagaimana tidak? Karena hampir semua bagiannya dapat digunakan oleh masyarakat Pulau Rote.
Untuk daunnya dapat digunakan untuk Haik (tempat penampungan air), Topi Ti"i Langga (topi Khas NTT), dan Sasando (alat musik khas NTT). Bagian pelepah daunnya yang sudah kering dapat digunakan sebagai pagar. Batang pohonnya sendiri akan digunakan untuk membuat peti dan perahu. Air hasil sadapan pohon lontar pastinya dapat diminum dan diolah menjadi gula batu.
Topi Ti"i Langga, Sasando dan pagar ternak yang terbuat dari daun lontar
Unik "kan kegunaan pohon yang satu ini? Dengan besarnya luas perkebunan lontar di pulau ini, tidak heran Pulau Rote juga bergelar Nusa Lontar (pulau lontar). Pulau Rote yang kaya akan potensi wisata dan budaya ini juga terkenal sebagai penghasil ternak terbaik. Hewan ternak berupa kuda, sapi, babi, domba, dan unggas yang diternakkan di pulau ini pastinya dikirim keluar pulau untuk memenuhi kebutuhan hewan ternak di wilayah pulau Sulawesi dan pulau Jawa.
Budaya yang unik karena masyarakat Pulau Rote juga mengenal dialek bahasa sebanyak 19 dialek, namun satu sama lain dapat dimengerti oleh masyarakatnya. Keindahan pantai masih menjadi pesona tersendiri dari Pulau Rote, diantaranya Pantai Leli di Termanu yang berhadapan langsung dengan laut lepas, Pantai Nemberala dan Pantai Bo"a di sisi selatan.
Pulau Rote juga telah dikenal peselancar dunia sebagai lokasi sempurna dan menantang untuk menjajal gulungan ombaknya yang spektakuler. Pantai Bo’a adalah salah satu tempat para peselancar dunia biasa mengikuti lomba tingkat internasional. Inilah Pulau Rote, sebuah tanah tropis di selatan Indonesia. (K-4/Iyo)
KOMHUKUM.com ::: Pulau Rote yang Kaya Akan Perkebunan Lontar
Budaya yang unik karena masyarakat Pulau Rote juga mengenal dialek bahasa sebanyak 19 dialek, namun satu sama lain dapat dimengerti oleh masyarakatnya. Keindahan pantai masih menjadi pesona tersendiri dari Pulau Rote, diantaranya Pantai Leli di Termanu yang berhadapan langsung dengan laut lepas, Pantai Nemberala dan Pantai Bo"a di sisi selatan.
Pulau Rote juga telah dikenal peselancar dunia sebagai lokasi sempurna dan menantang untuk menjajal gulungan ombaknya yang spektakuler. Pantai Bo’a adalah salah satu tempat para peselancar dunia biasa mengikuti lomba tingkat internasional. Inilah Pulau Rote, sebuah tanah tropis di selatan Indonesia. (K-4/Iyo)
0 komentar:
Posting Komentar