Anak-anak Indonesia kini lebih mengenal permainan berbasis teknologi informasi seperti games dan sebagainya. Padahal di setiap daerah memiliki kekayaan permainan tradisional luar biasa yang harus diselamatkan.
Kesadaran inilah yang membawa jajaran pengurus Children's International Summer Villages (CISV) Indonesia sebagai bagian dari organisasi yang berkiprah dalam pemahaman budaya antarbangsa menggelar acara tahunan dengan tema "Lets Go Out and Play" di Jakarta, Minggu (6/5).
Selain menghibur, permainan tradisional juga mendidik dan mengajarkan kerja sama. Karena itu permainan tradisional Indonesia harus dikenalkan kembali dan tidak boleh dilupakan.
Intinya bagaimana permainan tradisional itu harus diselamatkan di tengah derasnya arus permainan modern pada gadget-gadget canggih. National Presiden CISV Indonesia Dharmesti Shindunatha mengatakan, diangkatnya tema "Lets go Out and Play" mengenai permainan tradisional untuk mengingatkan lagi penting dan bermanfaatnya bermain.
Aneka permainan tradisional, meski permainan modern di gadget-gadget canggih juga bermanfaat asal sesuai usia. Sedangkan pakar permainan tradisional Zaini Alif mengatakan, banyak pesan dalam permainan tradisional yang bermanfaat bagi anak dan remaja. Permainan tradisional memberikan pembelajaran kepada anak mengenai pentingnya menjaga lingkungan, menghormati sesama, hingga cinta kepada Tuhan.
Contohnya permainan Sunda seperti jajangkungan, hatong, celempung, dan kolecer. Demikian juga dengan permainan Gasing (keseimbangan dan keterampilan), kelombatok (keseimbangan tubuh), Gatrik (konsentrasi), Papancakan (melatih fokus anak), Sorodot Gaplok (keseimbangan kaki dan ketepatan), Bedil jepret (bambu dan fokus), Rorodaan (keseimbangan dan bergerak), Babalonan sarung (mengenalkan batik dan udara) dan Momonyetan serta Karet jepret. (K-4/EIO)
Kesadaran inilah yang membawa jajaran pengurus Children's International Summer Villages (CISV) Indonesia sebagai bagian dari organisasi yang berkiprah dalam pemahaman budaya antarbangsa menggelar acara tahunan dengan tema "Lets Go Out and Play" di Jakarta, Minggu (6/5).
Selain menghibur, permainan tradisional juga mendidik dan mengajarkan kerja sama. Karena itu permainan tradisional Indonesia harus dikenalkan kembali dan tidak boleh dilupakan.
Intinya bagaimana permainan tradisional itu harus diselamatkan di tengah derasnya arus permainan modern pada gadget-gadget canggih. National Presiden CISV Indonesia Dharmesti Shindunatha mengatakan, diangkatnya tema "Lets go Out and Play" mengenai permainan tradisional untuk mengingatkan lagi penting dan bermanfaatnya bermain.
Aneka permainan tradisional, meski permainan modern di gadget-gadget canggih juga bermanfaat asal sesuai usia. Sedangkan pakar permainan tradisional Zaini Alif mengatakan, banyak pesan dalam permainan tradisional yang bermanfaat bagi anak dan remaja. Permainan tradisional memberikan pembelajaran kepada anak mengenai pentingnya menjaga lingkungan, menghormati sesama, hingga cinta kepada Tuhan.
Contohnya permainan Sunda seperti jajangkungan, hatong, celempung, dan kolecer. Demikian juga dengan permainan Gasing (keseimbangan dan keterampilan), kelombatok (keseimbangan tubuh), Gatrik (konsentrasi), Papancakan (melatih fokus anak), Sorodot Gaplok (keseimbangan kaki dan ketepatan), Bedil jepret (bambu dan fokus), Rorodaan (keseimbangan dan bergerak), Babalonan sarung (mengenalkan batik dan udara) dan Momonyetan serta Karet jepret. (K-4/EIO)
0 komentar:
Posting Komentar