Pesta Piala Eropa atau Euro 2012 di Polandia dan Ukraina telah berlangsung selama empat hari. Jutaan penggila bola di seluruh jagad bersuka cita menyambutnya, termasuk di Indonesia.
Ajang kompetisi empat tahunan yang akan berlangsung hingga 1 Juli 2012 ini tentu saja akan menjadi hiburan gratis bagi masyarakat Indonesia karena disiarkan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta.
Jika di negara maju lainnya, untuk menyaksikan siaran langsung pertandingan Piala Eropa, seseorang harus rela merogoh koceknya untuk bisa memilih pertandingan yang akan dilihat atau diistilahkan dengan "pay per view".
Kondisi tersebut tentu saja menjadikan Indonesia sebagai "surga" tontonan gratis sepak bola, atau cabang olah raga lainnya seperti tinju, MotoGP, dan ajang Formula 1.
Piala Eropa yang berlangsung di dua negara itu diikuti 16 negara di benua biru yang telah lolos seleksi. Tim-tim kuat seperti Belanda, Spanyol, Inggris, Jerman, Prancis, Portugal dan Italia akan berjuang mati-matian agar bisa membawa pulang trofi Piala Eropa.
Penonton pun dimanjakan dengan permainan berkelas dari bintang-bintang Eropa seperti Cristiano Ronaldo, Mario Gomez, Wayne Rooney, Fernando Tores, Robin van Persie, Kareem Benzema dan Andrea Pirlo.
Berbagai aksi selebritas lapangan hijau itu tentu saja akan menjadi tontonan menarik bagi masyarakat yang haus hiburan, terutama di tengah mandegnya prestasi olahraga Indonesia seperti bulu tangkis dan tentu saja sepak bola yang sangat digemari.
Lantas, apa kaitannya Piala Eropa dengan ratu ganja asal Australia Schapelle Leigh Corby dan penyanyi kontroversial dari Amerika Lady Gaga? Pentas Piala Eropa 2012 dinilai bisa mengobati penggemar Lady Gaga yang terlanjur kecewa karena konser pelantun lagu "Poker Face" itu batal meski ribuan orang telah memiliki tiket pertunjukan.
Amanda, salah satu penggemar berat Lady Gaga, mengaku telah mengubur dalam-dalam impian untuk melihat penyanyi bernama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta ini setelah rencana konsernya di Jakarta dinyatakan batal karena tidak dapat izin dari polisi.
Meski kecewa, Amanda akhirnya mendapatkan hiburan berupa sajian pertandingan Piala Eropa yang disiarkan langsung hampir setiap hari di televisi. Meski tak sama sama, aksi pesepak bola di lapangan hijau, menurut dia, tak kalah menarik dari konser Lady Gaga.
Layaknya Lady Gaga, setiap pertandingan di Piala Eropa juga selalu dihiasi berbagai kontroversi, seperti gol yang dianulir wasit, tendangan penalti yang dihasilkan dari aksi "diving", pemberian kartu merah yang tak sepantasnya didapat pemain, atau aksi-aksi pemain yang di luar kewajaran saat berada di dalam maupun di luar lapangan.
Momen-momen seperti itulah yang sering terjadi dan akan menjadi atraksi menarik yang ditunggu penonton di setiap laga. Menurut Amanda, sepak bola juga seni. Mengocek bola, menggiring bola, cara menendang dan mencetak gol juga termasuk seni. "Meski cuma bisa dilihat melalui layar kaca, yang penting ditayangkan secara langsung. Aksi mereka indah, meliuk-liuk di lapangan dan bisa menggugah emosi penggemarnya. Seperti Lady Gaga," kata Amanda yang juga penggemar berat tim Spanyol ini.
Sementara itu hubungan Piala Eropa dengan Schapelle Leigh Corby adalah ajang kompetisi sepakbola empat tahunan itu dinilai juga bisa melupakan sejenak grasi kontroversial dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada penyelundup 4,3 Kg ganja ke Indonesia itu. Pengurangan massa hukuman lima tahun dari vonis 20 tahun kepada Corby dinilai juga mengecewakan sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama aktivis antinarkotika.
Pemberian grasi kepada penyelundup ganja itu seolah memberi angin segar bagi pelaku kejahatan serupa. "Ini mengecewakan penegak hukum, terutama hakim yang secara matang telah menjatuhkan vonis," kata Yuyun, seorang mahasiswi fakultas hukum di sebuah universitas swasta di Kota Palu.
Grasi memang merupakan hak konstitusional presiden sesuai dengan UUD 1945 dan mekanismenya dilakukan dengan meminta pendapat Mahkamah Agung dan Kementerian Hukum dan HAM RI. Tiga pendapat Ketua MA saat itu adalah Corby mengalami depresi berat sehingga perlu didampingi psikiater, Corby hingga kini masih merasa tidak bersalah dan ganja yang ditemukan aparat penegak hukum adalah disisipkan orang yang tak dikenal, dan polisi Australia tidak memiliki catatan kriminal Corby terkait dengan narkotika.
Jika diibaratkan dalam sebuah pertandingan sepak bola, pemberian grasi itu seperti wasit yang tidak mengesahkan gol meski setelah dilihat di tayangan ulang bola jelas-jelas telah melewati garis gawang meski hanya 0,5 cm. Kondisi itu tentu saja sangat mengecewakan pencetak gol tapi sangat disyukuri oleh penjaga gawang meski dalam hatinya menyatakan gol tersebut sah.
Peran wasit di sini harus jeli. Sebagai pemimpin di lapangan haruslah menjunjung tinggi semangat sportivitas meski sesekali terjadi "human error". Wasit memang memiliki dua asisten, namun keputusan akhir tetap berada di tangannya. Keputusan wasit juga tidak boleh terpengaruh oleh pemain atau orang-orang di luar lapangan. Selamat menyaksikan Piala Eropa 2012 yang diharapkan bisa melahirkan juara sejati. (K-4/Riski Maruto)
Ajang kompetisi empat tahunan yang akan berlangsung hingga 1 Juli 2012 ini tentu saja akan menjadi hiburan gratis bagi masyarakat Indonesia karena disiarkan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta.
Jika di negara maju lainnya, untuk menyaksikan siaran langsung pertandingan Piala Eropa, seseorang harus rela merogoh koceknya untuk bisa memilih pertandingan yang akan dilihat atau diistilahkan dengan "pay per view".
Kondisi tersebut tentu saja menjadikan Indonesia sebagai "surga" tontonan gratis sepak bola, atau cabang olah raga lainnya seperti tinju, MotoGP, dan ajang Formula 1.
Piala Eropa yang berlangsung di dua negara itu diikuti 16 negara di benua biru yang telah lolos seleksi. Tim-tim kuat seperti Belanda, Spanyol, Inggris, Jerman, Prancis, Portugal dan Italia akan berjuang mati-matian agar bisa membawa pulang trofi Piala Eropa.
Penonton pun dimanjakan dengan permainan berkelas dari bintang-bintang Eropa seperti Cristiano Ronaldo, Mario Gomez, Wayne Rooney, Fernando Tores, Robin van Persie, Kareem Benzema dan Andrea Pirlo.
Berbagai aksi selebritas lapangan hijau itu tentu saja akan menjadi tontonan menarik bagi masyarakat yang haus hiburan, terutama di tengah mandegnya prestasi olahraga Indonesia seperti bulu tangkis dan tentu saja sepak bola yang sangat digemari.
Lantas, apa kaitannya Piala Eropa dengan ratu ganja asal Australia Schapelle Leigh Corby dan penyanyi kontroversial dari Amerika Lady Gaga? Pentas Piala Eropa 2012 dinilai bisa mengobati penggemar Lady Gaga yang terlanjur kecewa karena konser pelantun lagu "Poker Face" itu batal meski ribuan orang telah memiliki tiket pertunjukan.
Amanda, salah satu penggemar berat Lady Gaga, mengaku telah mengubur dalam-dalam impian untuk melihat penyanyi bernama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta ini setelah rencana konsernya di Jakarta dinyatakan batal karena tidak dapat izin dari polisi.
Meski kecewa, Amanda akhirnya mendapatkan hiburan berupa sajian pertandingan Piala Eropa yang disiarkan langsung hampir setiap hari di televisi. Meski tak sama sama, aksi pesepak bola di lapangan hijau, menurut dia, tak kalah menarik dari konser Lady Gaga.
Layaknya Lady Gaga, setiap pertandingan di Piala Eropa juga selalu dihiasi berbagai kontroversi, seperti gol yang dianulir wasit, tendangan penalti yang dihasilkan dari aksi "diving", pemberian kartu merah yang tak sepantasnya didapat pemain, atau aksi-aksi pemain yang di luar kewajaran saat berada di dalam maupun di luar lapangan.
Momen-momen seperti itulah yang sering terjadi dan akan menjadi atraksi menarik yang ditunggu penonton di setiap laga. Menurut Amanda, sepak bola juga seni. Mengocek bola, menggiring bola, cara menendang dan mencetak gol juga termasuk seni. "Meski cuma bisa dilihat melalui layar kaca, yang penting ditayangkan secara langsung. Aksi mereka indah, meliuk-liuk di lapangan dan bisa menggugah emosi penggemarnya. Seperti Lady Gaga," kata Amanda yang juga penggemar berat tim Spanyol ini.
Sementara itu hubungan Piala Eropa dengan Schapelle Leigh Corby adalah ajang kompetisi sepakbola empat tahunan itu dinilai juga bisa melupakan sejenak grasi kontroversial dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada penyelundup 4,3 Kg ganja ke Indonesia itu. Pengurangan massa hukuman lima tahun dari vonis 20 tahun kepada Corby dinilai juga mengecewakan sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama aktivis antinarkotika.
Pemberian grasi kepada penyelundup ganja itu seolah memberi angin segar bagi pelaku kejahatan serupa. "Ini mengecewakan penegak hukum, terutama hakim yang secara matang telah menjatuhkan vonis," kata Yuyun, seorang mahasiswi fakultas hukum di sebuah universitas swasta di Kota Palu.
Grasi memang merupakan hak konstitusional presiden sesuai dengan UUD 1945 dan mekanismenya dilakukan dengan meminta pendapat Mahkamah Agung dan Kementerian Hukum dan HAM RI. Tiga pendapat Ketua MA saat itu adalah Corby mengalami depresi berat sehingga perlu didampingi psikiater, Corby hingga kini masih merasa tidak bersalah dan ganja yang ditemukan aparat penegak hukum adalah disisipkan orang yang tak dikenal, dan polisi Australia tidak memiliki catatan kriminal Corby terkait dengan narkotika.
Jika diibaratkan dalam sebuah pertandingan sepak bola, pemberian grasi itu seperti wasit yang tidak mengesahkan gol meski setelah dilihat di tayangan ulang bola jelas-jelas telah melewati garis gawang meski hanya 0,5 cm. Kondisi itu tentu saja sangat mengecewakan pencetak gol tapi sangat disyukuri oleh penjaga gawang meski dalam hatinya menyatakan gol tersebut sah.
Peran wasit di sini harus jeli. Sebagai pemimpin di lapangan haruslah menjunjung tinggi semangat sportivitas meski sesekali terjadi "human error". Wasit memang memiliki dua asisten, namun keputusan akhir tetap berada di tangannya. Keputusan wasit juga tidak boleh terpengaruh oleh pemain atau orang-orang di luar lapangan. Selamat menyaksikan Piala Eropa 2012 yang diharapkan bisa melahirkan juara sejati. (K-4/Riski Maruto)
0 komentar:
Posting Komentar